Senin, 18 Juli 2016

Makan 4 Sehat 5 Sempurna Bukan Lagi Standar Ukuran Gizi!




Empat sehat lima sempurna bukan lagi ukuran untuk mencapai standar gizi dan kesehatan, terutama untuk anak-anak.

Selama ini masyarakat salah kaprah mengenai program makanan sehat tersebut. Seharusnya masyarakat juga memerhatikan jumlah kalori  yang diberikan kepada anak, terutama anak usia sekolah.

Jumlah makanan ini berkaitan juga dengan porsi makan anak yang harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Keseimbangan antara makanan sehat dan jumlah inilah yang mengubah empat sehat lima sempurna menjadi makanan gizi seimbang.

Selama ini kan masyarakat tahunya ini sudah empat sehat lima sempurna. Ada nasi, lauk, sayur, buah, dan susu. Tapi, sudahkan mengatur jumlah makanan tersebut? Belum bisa dibilang kita makan dengan nasi dan ikan, tapi ikan asinnya satu saja. Atau, memberikan anaknya makan dalam porsi besar. Itu kan berarti belum memenuhi gizi seimbang. Anak jangan hanya dikasih makan. Kita harus tahu juga berapa kalori yang dibutuhkan untuk anak.

Jumlah kalori yang dibutuhkan anak berbeda-beda. Anak usia sekolah yang belum memasuki masa puber membutuhkan 1.600-2.500 kalori per hari. Memasuki masa transisi menuju usia dewasa, sebagian besar anak perlu meningkatkan asupan kalori menjadi 2.500-3.000 per hari. Jumlah ini juga disesuaikan dengan aktivitas anak sehari-hari. Anak aktif tentu lebih banyak membutuhkan asupan kalori.

Nila menambahkan, pola makan masyarakat Indonesia juga harus diperbaiki untuk mencapai gizi seimbang. Selama ini masyarakat cenderung tergantung pada nasi. Bahkan pemerintah juga mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan akan beras. Padahal, di Indonesia yang kaya akan makanan, beras bisa digantikan dengan jagung atau ubi-ubian.

Untuk memenuhi gizi juga tidak harus melulu nasi, daging. Kita kan juga bisa mengganti dengan ubi, jagung, dan masih banyak makanan pengganti yang lebih banyak mengandung protein tinggi, bagus untuk anak-anak. Daging juga bisa diganti dengan ikan. Banyak potensi, tapi sekarang tergantung orangtua, sudahkah memiliki pengetahuan gizi baik untuk anak.

Orangtua dan anak perlu mendapat bimbingan dan pendidikan tentang gizi seimbang bagi anak-anak usia sekolah. Selain itu, guru-guru di sekolah jangan hanya menekankan pada empat sehat lima sempurna, tetapi juga gizi yang seimbang dari makanan tersebut.


SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 17 Juli 2016

Cara Mengetahui Jika Ada Sesuatu Yang Tidak Beres




Kebanyakan gejala yang dialami wanita ketika hamil masih normal, walaupun rasanya tidak selalu nyaman. Gejala tersebut hanyalah efek dari kehamilan.

Akan tetapi, sangat mudah untuk khawatir dan bertanya-tanya apakah semuanya baik-baik saja, dan bagaimana cara mengetahui bila ada gejala yang tidak baik? Walaupun komplikasi nyata jarang terjadi, akan lebih baik jika Anda tahu apa yang sebenarnya terjadi.


1. Perdarahan vagina atau keluar darah

2. ketuban pecah dini, air ketuban yang bocor bisa saja dalam bentuk air yang merembes, kebocoran yang konstan atau menyembur. Air ketuban yang pecah dianggap prematur jika terjadi sebelum kehamilan minggu ke-37

3. Sakit perut terus-menerus atau kontraksi prematur rahim

4. Terjadinya perubahan atau tidak adanya gerakan janin (janin menendang atau memutar) selama lebih dari 24 jam setelah minggu ke-20

5. Sakit kepala parah yang berlanjut selama lebih dari dua atau tiga jam

6. Gangguan penglihatan, seperti kabur atau penglihatan ganda

7. Pingsan atau pusing (perasaan pusing juga dapat menjadi gejala normal awal kehamilan)

8. Berat badan naik lebih dari dua pound seminggu (tidak berhubungan dengan makan berlebihan!)

9. Nyeri di atas perut, di bawah tulang rusuk

10. Pembengkakan atau bengkak (edema) di wajah, mata, atau tangan Anda. Kadang pembengkakan di kaki atau tangan ternasuk normal selama kehamilan tetapi harus dipantau

11. Muntah yang terus-menerus selama beberapa hari dan terjadi lebih dari dua atau tiga kali sehari, terutama setelah trimester pertama Anda, saat setiap & quot; mual di pagi hari & quot; seharusnya sudah mereda

12. Tanda-tanda infeksi (demam, menggigil, rasa panas saat buang air kecil, atau diare)

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, panggilan dokter Anda segera. Dengan cara ini, Anda tidak akan khawatir, dan jika masalah terjadi, dapat diambil tindakan segera. 



SEMOGA BERMANFAAT

Jumat, 15 Juli 2016

Tips Meredam Depresi Pasca Melahirkan




Depresi pasca melahirkan umumnya dialami 10 persen dari para ibu yang baru saja melahirkan. Namun banyak wanita yang bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami kondisi ini.

Depresi yang biasa terjadi pada enam minggu pertama setelah melahirkan ini berbeda dengan baby blues yang umumnya dapat mereda dalam hitungan hari atau minggu. Jika tidak ditangani dengan baik, depresi pasca-melahirkan dapat berlangsung dalam jangka panjang dengan akibat yang tidak kalah berbahaya dibandingkan bentuk depresi serius lainnya.

Apa Saja Gejalanya?

Banyak wanita yang kerap mengabaikan perasaan buruknya karena khawatir terlihat tidak bahagia setelah menjadi ibu hingga tanpa disadari, mereka mengalami depresi pasca-melahirkan. Oleh karena itu mengenali gejala depresi ini tidak hanya penting bagi calon ibu, tetapi juga sama halnya bagi para kerabat dan sahabat dekat. Gejala-gejala yang patut diwaspadai antara lain :

1. Sulit untuk dekat dan akrab dengan bayi.

2. Terus-menerus merasa sedih dan menangis tanpa alasan jelas.

3. Mengabaikan diri sendiri, misalnya tidak mengganti baju atau mandi.

4. Kehilangan rasa humor dan minat pada hal yang selama ini disukai.

5. Terus-menerus merasa khawatir bahwa ada sesuatu yang salah pada bayi.

6. Suasana hati cepat berubah dan mudah tersinggung.

7. Kerap merasa kelelahan dan tidak bertenaga.

8. Tidak percaya diri, merasa bersalah, ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan berpikir untuk bunuh diri.

9. Sulit tidur.

10.Sulit berkonsentrasi atau membuat keputusan.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, sebagian ibu berpikir untuk menyakiti bayi mereka. Gejala-gejala ini dapat menjadi sangat serius sehingga membuat pengidap depresi ini tidak dapat menjalin hubungan dengan orang lain, tidak dapat merawat bayi mereka, dan enggan bepergian jauh.

Perasaan-perasaan ini membuat banyak wanita merasa bahwa mereka adalah ibu yang buruk, memilih untuk menyembunyikannya, sehingga justru tidak mendapat penanganan yang tepat.


Para ahli belum dapat mengidentifikasi secara pasti apa yang menyebabkan sebagian ibu mengalami depresi pasca-melahirkan, sementara sebagian besar yang lainnya tidak. Umumnya kondisi ini disebabkan paduan berbagai faktor. Beberapa hal berikut ini diduga menjadi faktor yang melatarbelakanginya :

1. Kurang tidur dan kondisi fisik yang lemah pasca-melahirkan, diiringi tuntutan untuk merawat bayi.

2. Perubahan hormonal yang membuat beberapa wanita merasa lebih sensitif.

3. Masalah keluarga dan sosial seperti persoalan keuangan, konflik dengan anggota keluarga, atau kurangnya dukungan orang terdekat saat melahirkan dan merawat bayi.

4. Riwayat depresi yang pernah dialami sebelumnya, terutama depresi selama masa kehamilan.

5. Mengalami gangguan kesehatan, terutama pasca-melahirkan, seperti nyeri pada bekas jahitan atau gangguan buang air kecil.

6. Mengalami kesulitan dalam memberikan ASI.

7. Bayi mengalami gangguan kesehatan atau fisik, atau lahir prematur.

8. Sulitnya proses persalinan.

9. Beberapa bayi bersifat lebih menuntut dan lebih sulit ditangani dibandingkan bayi lain, sehingga membuat sang ibu kewalahan.

Meski tidak dominan, faktor genetis diduga ikut berperan. Wanita yang anggota keluarganya memiliki riwayat depresi lebih berisiko mengalami depresi pasca-melahirkan. Bagi orangtua baru, proses pembelajaran dalam menjalani peran baru dapat menjadi tahap yang memicu depresi karena banyak hal yang ternyata tidak sesuai dengan teori atau ekspektasinya.


Depresi pasca-melahirkan dapat menjadi masalah berkepanjangan jika dibiarkan saja. Berikut ini adalah langkah-langkah penanganan yang dapat diambil :

1. Bicarakan kepada kerabat atau sahabat dekat sesegera mungkin. Dukungan orang-orang terdekat sangat penting terhadap kesehatan mental pengidap. Atau dapat juga langsung memeriksakan diri ke psikiater atau dokter.

2. Olah tubuh dapat membantu meringankan depresi ringan. Bicarakan dengan dokter atau instruktur olahraga agar mendapat rangkaian latihan yang tepat.

3. Psikiater mungkin akan memberikan terapi psikologis seperti terapi bicara.

4. Konsumsi antidepresan yang diresepkan dokter umumnya diperuntukkan bagi mereka yang sebelumnya pernah mengalami depresi atau yang mengalami depresi parah. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) adalah jenis antidepresan yang umumnya direkomendasikan untuk para ibu menyusui. 

Antidepresan lain yang mungkin diberikan adalah kombinasi obat-obatan penstabil mood seperti lithium, antipsikotik, dan penyeimbang seperti benzoadiazepin. Namun efek samping dari obat-obatan ini membuat ibu tidak dapat memberikan ASI. Selaluperiksakan kelayakan obat dengan dokter sebelum mengonsumsinya terutama jika sedang hamil atau menyusui.

Pastikan sang ibu memiliki waktu untuk menyendiri, melakukan hal yang disukainya atau berbincang dengan sahabat dekat, tanpa bersama bayi. Hal ini membutuhkan dukungan dari kerabat dekat yang bersedia mengasuh si Kecil selama sang ibu bepergian.


Depresi umumnya terjadi karena beberapa orang menghadapi situasi pasca-melahirkan yang tidak seperti dugaannya semula. Selain mempersiapkan mental sebelum menjalani proses persalinan, berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan di masa kehamilan untuk mencegah depresi :

1. Pastikan beristirahat cukup.

2. Konsumsilah camilan di sela makanan utama. Kadar gula yang rendah dapat membuat perasaan Anda memburuk.

3. Berolahraga ringan secara teratur.

4. Makanlah makanan sehat dengan gizi berimbang.

5. Hindari alkohol dan rokok.

6. Tidak perlu bercita-cita menjadi ibu super yang melakukan segala hal dengan sempurna. Buatlah hal-hal yang Anda rencanakan dalam skala prioritas dan tetapkan target yang realistis.

7. Jika memiliki masalah atau kekhawatiran, coba bicarakan dengan suami,  rekan atau kerabat dekat.

8. Bertemu dan berbagi keluh kesah dengan sesama wanita hamil atau ibu lain akan meringankan beban.

Perlu diingat bahwa kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dengan kombinasi berbagai faktor penyebab. Wanita yang mengalami depresi pasca-melahirkan harus yakin bahwa mengalami depresi pasca-melahirkan bukan berarti mereka menjadi ibu yang buruk. Di atas semuanya, ibu yang bahagia akan membuat dirinya mampu merawat dan menjadikan bayinya bahagia pula.




SEMOGA BERMANFAAT

Kamis, 14 Juli 2016

Inilah Penyebab Rambut Rontok Saat Ibu Menyusui




Setelah melahirkan atau saat masa menyusui ini sebenarnya dipengaruhi oleh karena adanya kenaikan hormon progesteron yang berpengaruh pada kesehatan kondisi rambut.

Setelah melahirkan atau selama menyusui, seringkali ibu mengalami rambut rontok. Adapun penyebab rambut rontok pada ibu menyusui ini adalah karena setelah melahirkan terjadi perubahan hormon yang drastis, yaitu naiknya hormon progesteron yang berpengaruh pada kesehatan kondisi rambut.

Terjadinya rambut rontok setelah melahirkan dan menyusui ini sebenarnya normal dan tidak akan mengakibatkan kebotakan sehingga tidak perlu dikhawatirkan karena rambut rontok akan berhenti dan kembali normal seperti sebelum hamil pada 6-12 bulan setelah melahirkan.

Untuk mengatasi masalah rambut rontok setelah melahirkan dan menyusui, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan. Berikut di antaranya :

1. Memotong Rambut

Memotong rambut bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi rambut rontok. Terlebih memang sangat disarankan bagi ibu menyusui untuk memotong rambut agar lebih mudah menata rambutnya dan tidak repot saat merawat bayi baru lahir.

2. Mengonsumsi Daging Merah dan Kacang-Kacangan

Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial, vitamin B12 dan zat besi bisa membantu untuk mengatasi masalah rambut rontok pada ibu menyusui. Ibu yang sedang menyusui sebaiknya menunda dulu program diet, karena bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut dan juga menghambat produksi ASI.

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, ibu menyusui sebaiknya memperbanyak untuk mengonsumsi kacang-kacangan, alpukat, bayam dan daging merah. Sementara untuk mencukupi kebutuhan vitamin B12, ibu bisa mendapatkan dengan mengonsumsi ikan, keju dan telur.

3. Menggunakan Produk Perawatan Rambut

Ada baiknya ibu menyusui melakukan konsultasi ke pakar rambut atau ahli medis terkait bila ternyata ibu mengalami rambut rontok yang cukup parah. Selain itu, ibu juga bisa menggunakan produk perawatan rambut untuk mengatasi masalah rambut rontok dan membantu pertumbuhan rambut. Oya, untuk jenis produk perawatan rambut sebaiknya ibu konsultasikan dulu ke pakar perawatan rambut.

4. Menghindari Stres

Stres bisa menjadi salah satu penyebab rambut rontok, tidak terkecuali pada ibu yang sedang menyusui. Hal ini bisa terjadi karena stres ternyata bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan rambut rapuh dan mudah rontok. Untuk itulah sebaiknya ibu menghidari stres saat merawat bayi dan menyusui. Cobalah untuk lebih rileks dan menikmati setiap perubahan yang terjadi pada diri ibu setelah melahirkan agar proses menyusui jadi lancar dan rambut tidak rontok.




SEMOGA BERMANFAAT

Selasa, 12 Juli 2016

Khasiat Lilin Aromaterapi Untuk Ibu Hamil




Stress merupakan salah satu faktor utama yang dapat menurunkan kualitas kehidupan. Bila Anda jeli, produk rumahan pun bisa jadi solusi jitu.

Di zaman yang serba sibuk ini, stres seolah sudah menjadi bagian hidup masyarakat perkotaan. Rutinitas dan tuntutan pekerjaan juga semakin menambah ketegangan. Untuk itu, dibutuhkan sarana relaksasi yang bisa dengan mudah mengusir stres setibanya Anda di rumah.

Ada sebuah cara gampang yang bisa Anda lakukan yakni dengan memajang lilin aromaterapi di setiap ruangan. Tidak seperti lilin biasa yang hanya berfungsi sebagai penerangan, lilin ini mengeluarkan asap atau uap untuk membuat kita rileks ketika menghirupnya.

Lilin aromaterapi merupakan salah satu jenis aromaterapi yang banyak beredar di pasaran. Bentuknya yang beraneka ragam diminati oleh banyak orang, selain manfaat yang dihasilkan. Sebenarnya, aromaterapi bukanlah hal yang baru. Sejak dulu, terapi dengan menggunakan baubauan ini telah banyak digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan yang aman dan nyaman. Terutama oleh bangsa dengan peradaban yang sangat maju pada zaman dahulu, yaitu Mesir, Yunani, dan Romawi kuno.

Pada peradaban ketiga bangsa ini, telah dikenal minyak aroma, kini disebut minyak asiri. Mereka mengambil sendiri sari dari tumbuhan-tumbuhan ini untuk mengobati berbagai penyakit, mulai rasa nyeri, sakit kepala, gangguan pencernaan, hingga untuk pijat, dan mandi.

Di dunia Barat, pengobatan dengan aromaterapi sudah mendapat tempat di kalangan ilmuwan sejak tahun 1930-an. Berdasarkan penelitian, berbagai minyak aroma dari bunga-bungaan dan kayu-kayuan memang memiliki sifat terapeutis dan psikoterapeutis.

Hasil penelitian para ilmuwan menyebutkan, aromaterapibermanfaat mempercepat peremajaan kulit melalui minyak esensial yang meresap ke dalam kulit maupun aroma yang dihirup. Hal tersebut berfungsi meningkatkan aliran darah, mencegah timbulnya berbagai penyakit karena bersifat anti bakteri, relaksasi, juga mengurangi stres.

Selain itu, di bidang kecantikan, aromaterapi juga mampu menormalkan metabolisme dan pernapasan seluler, meningkatkan vitalitas dan membantu pembakaran produk lemak yang berlebihan, melembapkan dan meningkatkan kandungan oksigen serta menghilangkan racun pada kulit, membantu mengatur keseimbangan tubuh dan menstimulasi proses terapi.

Lilin merupakan salah satu cara menikmati aromaterapi melalui cara menghirup aroma yang terkandung di dalamnya. Karena bentuknya yang unik dan cantik, tidak jarang orang tertarik mengoleksinya dan menjadikannya sebagai dekorasi ruangan. Meskipun begitu, fungsi keduanya tidak dapat dilupakan begitu saja.

Bila stres karena pekerjaan atau kemacetan kembali menerjang, bakar saja lilin tersebut dan hiruplah aromanya secara perlahan. Niscaya, stres Anda pun hilang dalam sekejap. 


SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 11 Juli 2016

Ternyata Zika Virus Penyebab Serius Mikrosefali Pada Bayi




Baru-baru ini World Health Organization (WHO) baru saja mengeluarkan peringatan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus Zika berubah status menjadi emergency karena sudah menyebar luas dan menjadi virus yang membahayakan, namun apakah virus Zika?

Tak banyak yang tahu apakah virus Zika itu dan mengapa virus ini menjadi ancaman kesehatan bagi banyak orang, terutama bagi bayi yang baru lahir. Dikutip dari situs resmi WHO, Zika virus adalah sejenis virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Jadi bukan hanya menyebarkan demam berdarah, cikungunya dan demam kuning, nyamuk ini juga menyebarkan virus Zika. Orang-orang yang terkena virus Zika biasanya akan mengalami demam ringan, gatal-gatal kulit (exanthema) dan konjungtivitis pada mata.

Gejala ini biasanya akan berlangsung selama 2-7 hari lamanya. Hingga saat ini masih belum ada obat, vaksin atau cara penanganan medis khusus yang bisa menyembuhkan virus zika. Cara pencegahan terbaik adalah dengan cara menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang biasanya menyerang saat pagi atau sore hari.

Virus ini terkenal menyebar di kawasan negara khatulistiwa dan pertama kali ditemukan di Uganda dan Tanzania. Menurut banyak laporan, transmisi virus Zika pada janin bisa menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir, menyebabkan otak bayi tak berkembang dan mengecil. Sudah ada 4000 lebih kasus bayi dengan mikrosephalus di Brazil yang dilaporkan hingga Oktober 2015 lalu.


Itulah mengapa saat ini WHO meletakkan tingkat bahaya virus Zika sama dengan virus Ebola. Selama belum diketahui cara penanganan yang baik tentang virus Zika, diharapkan para wanita menunda kehamilan terlebih dahulu hingga bisa dipastikan bahwa virus Zika mulai mereda.


SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 10 Juli 2016

Apakah Harus Berolahraga di Masa Kehamilan?




Aturan yang ada adalah jika semua hal berjalan dengan baik, Anda bisa melakukan hampir semua jenis olahraga yang Anda lakukan sebelum Anda hamil. Dan jika Anda tidak berolahraga, sekarang saat yang tepat untuk memulainya. 

Berolahraga dapat menguatkan otot dan tulang, yang di mana akan digunakan Anda disaat melahirkan dan kelahiran. Berolahraga juga dapat melancarkan aliran darah antara Anda dan bayi. Olahraga dimasa hamil dapat mengurangi banyak kekhawatiran yang dapat Anda alami selama masa kehamilan (seperti sakit punggung), meningkatkan energi dan menolong Anda untuk merasa lebih baik secara emosional. Bahkan anda untuk berolahraga setidaknya tiga kali seminggu selama masa hamil untuk meningkatkan kesehatan secara optimal.


Walau berolahraga baik untuk Anda dan bayi Anda, terdapat beberapa pencegahan yang harus Anda ambil.

Berikut ini beberapa tips berolahraga untuk ibu hamil :

•  Cobalah berolahraga selama 30 menit.

•  Selalu lakukan pemanasan dan pendinginan (di luar waktu olahraga yang 30 menit)

• Hindari perentangan yang terlalu dipaksa dan pasif, seperti mencoba menyentuh jari kaki atau melakukan peregangan hamstring. Hormon dimasa hamil akan membuat sendi Anda lebih kendur, oleh karena itu peregangan berlebihan dapat mengakibatkan cedera otot dan itu risiko yang sangat berbahaya bila dilakukan selama masa kehamilan.

•  Hindari pergerakan sentakan yang tiba-tiba atau melompat atau perubahan posisi yang terlalu cepat.

•  Batasi aktivitas aerobik ke variasi yang berdampak rendah, terutama jika Anda jarang berolahraga sebelum hamil. Jalan cepat, berenang, dan mengendarai sepeda statis adalah jenis olahraga yang baik.

•  Jika Anda ingin mengambil kelas aerobik cobalah berolahraga di atas permukaan kayu atau karpet dan pastikan bahwa instruktur mengerti bahwa Anda sedang hamil.

• Lindungi bagian perut dan otot punggung bawah dengan posisi postur yang baik dan hindari olahraga yang dapat menegangkan otot tersebut, seperti sit up atau menaikkan kedua kaki dari lantai di saat yang bersamaan. Sebaliknya, lakukanlah “mini” sit up (lihat di bawah) dan ketika melakukan pengangkatan kaki, naikkan lah satu kaki dari lantai dan pastikan kaki yang satunya dibengkokkan dengan kaki Anda di lantai.

•  Hitunglahdetak jantung Anda pada saat aktivitas yang tinggi dan pastikan tidak melebihi 140 detak setiap menitnya.

• Hindari keringat berlebih: Minumlah air yang banyak dan jangan berolahraga di kondisi yang lembab dan panas. Dan selalu ingat, selalu periksalah dengan dokter Anda sebelum memulai sebuah rutinitas olahraga dimasa kehamilan.


Anda dapat melakukan dua jenis olahraga yang gampang ini setiap hari untuk mempersiapkan otot Anda sebelum melakukan kerja keras pada saat melahirkan.

1. Mini Sit-ups

Olahraga ini dapat mengencangkan perut Anda, yang mendukung tulang belakang sehingga dapat menurunkan risiko sakit punggung. Otot-otot ini akan juga digunakan dalam usaha mendorong bayi Anda keluar di tahap kedua kelahiran. Berbaringlah terlentang, tekuk lutut dengan kaki Anda masih tetap di atas lantai. 

Letakkan bantal di bawah salah satu panggul paha sehingga Anda tidak terlalu terlentang. Disaat Anda menghembuskan nafas, kencangkan perut Anda dan angkat kepala dan bahu dari lantai sambil mencoba meraih lutut dengan tangan Anda. Hirup nafas dan kembali ke posisi semula. Ulangi selama 10 kali, sekali pada pagi hari dan sekali di malam hari.

2. Senam kegel

Olahraga ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa diketahui orang lain! Olahraga ini dapat bermanfaat melenturkan otot dasar panggul sehingga bayi Anda dapat melewati panggul Anda lebih gampang semasa kelahiran. Untuk melakukan kegel, kontraksikan otot sekitar saluran kencing, vagina dan anus. Tahanlah selama beberapa detik, kemudian lepaskan. Ulangilah sebanyak sepuluh kali selama beberapa kali sehari.

Ketika Anda sedang berolahraga, pastikan untuk mengetahui kondisi tubuh Anda sendiri. Rasa sakit biasanya menAndakan bahwa ada yang tidak beres. Rasa puas dan senang yang dihasilkan oleh hormon setelah Anda selesai melakukan olahraga menAndakan bahwa Anda perlu tetap melakukannya.





 SEMOGA BERMANFAAT